Sandung Ratusan Tahun di Kotim Direnovasi

RENOVASI-  Sandung tertua berumur ratusan tahun di Desa Tanah Putih, Kecamatan Telawang, Kotim, direvonasi. TABENGAN/MAYA SELVIANI

SAMPIT/TABENGAN.CO.ID Sandung (alm) Gubang yang merupakan sandung tertua di Desa Tanah Putih, Kecamatan Telawang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) akhirnya direnovasi. Pelaksanaan renovasi dan ritual dimulai, Minggu (7/1).

Menurut Hendra, generasi kelima dari alm Gubang, sandung yang direnovasi ini usianya diperkirakan hampir 400 tahun. Kondisi sandung saat ini  sudah miring karena bagian bawah tergerus usia.

“Meski terbuat dari kayu ulin berkualitas, tetapi sudah terlihat sangat tua dan perlu direnovasi,” ujarnya.

Alm Gubang sendiri merupakan tokoh pendiri Desa Tanah Putih dan sosok yang berpikiran maju. Alm Gubang memiliki 5 orang anak, yaitu Nama, Uka, Ipih, Siti dan Asem. Cucu alm Gubang berjumlah 28 orang.

Menurut Hendra, rencana renovasi dan ritual Sandung (alm) Gubang ini sempat dibicarakan 4 tahun lalu, namun belum menemukan titik terang. Sampai suatu hari, Iraslim sang penggagas bertemu dengan Hendra yang merupakan generasi kelima, yang menyambut baik rencana tersebut.

Hendra pun membuat WA group untuk menjaring dan mengumpulkan cucu cicit alm Gubang. Melalui keturunan 28 cucu alm Gubang, dibentuklah Persatuan Keluarga Besar Forum Gubang Bersatu (FGB) yang diketuai Iraslim.

Melalui FGB mereka menyusun kebutuhan dana untuk renovasi dan ritual Sandung (alm) Gubang dengan nilai Rp100.000.000 dan dibagi 28 kelompok, sehingga tanggungan per kelompok sebesar Rp3.572.000. Untuk ketua panitia pelaksana dipercayakan kepada Y.A. Masran.

Kepala Dinas  Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten  Kotim Bima Ekawardhana yangg menerima Hendra saat melaporkan rencana renovasi dan ritual sandung tertua di Desa Tanah Putih tersebut mengingatkan agar tetap menjaga keaslian sandung yang pernah dibuat.

Bangunan yang baru dengan peruntukan yang sama dapat dibuat berdekatan. Hal ini agar bangunan sandung yang dulu dapat dicatat sebagai cagar budaya yang perlu dijaga dan dipelihara bersama.

“Kami juga berterima kasih atas kerja sama keturunan alm Gubang yang secara mandiri melakukan pemeliharaan sandung tersebut,” pungkasnya. c-may