PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID-Tut Wuri Handayani merupakan Sanggar Seni Budaya (SSB) tari dan musik tradisional yang berdiri sejak 14 April 1984, dan masih eksis di Palangka Raya.
Sanggar yang terletak di Jalan Sangga Buana Palangka Raya, kerap kali tampil mengisi acara baik dari pemerintahan ataupun event kesenian lainnya.
Satu di antara anggota Tut Wuri Handayani, Jemy menjelaskan, pada awalnya sanggar ini dikhususkan untuk pelajar/mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Murung Raya, yang sama-sama memiliki bakat di bidang seni, untuk kemudian dikembangkan.
Jemy menuturkan, sejauh ini pihaknya sering mengikuti event baik lokal maupun internasional, seperti Festival Parade Nusantara, Isen Mulang, dan yang terbaru keterlibatan SSB ini dalam Apeksi 2023 di Makassar, Sulawesi Selatan.
“Kemudian di event-event lain yang sifatnya di Palangka Raya biasanya kita terlibat, kayak di ulang tahunnya RRT biasanya kita ikut juga,” jelas pria yang akrab disapa Jems ini.
Selain menari, SSB Tut Wuri Handayani juga mempelajari alat musik tradisional, sehingga penari yang memiliki bakat lebih dari satu dapat terlatih seluruh potensinya.
“Pada 2015 dan 2023 SSB Tut Wuri Handayani berhasil meraih Juara 1 pada Festival Isen Mulang dan 2016 berhasi meraih juara 2 di event yang sama,” katanya saat dihubungi Tabengan, Minggu (14/1).
SSB ini juga pernah berkolaborasi dengan beberapa sanggar seni lain, untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke China pada September 2023 lalu.
“Kita ke sana untuk ikut dalam Caexpo, jadi ada Caexpo Asia Tenggara, ada beberapa negara yang ikut. Salah satunya Indonesia dan yang dipilih Kalimantan Tengah yang mewakili seni dan budayanya di sana,” ujarnya.
Jems menceritakan, pada 2016, SSB Tut Wuri Handayani juga tampil di Festival Borneo, yang diselenggarakan di Malaysia.
SSB Tut Wuri Handayani sangat terbuka bagi masyarakat yang memiliki ketertarikan di bidang seni tari dan musik tradisional. Bagi masyarakat yang ingin bergabung, dapat menghubungi SSB ini melalui Instagram @sanggartwh.
Jems berharap SSB ini dapat terus menjaga keaslian budaya yang ada di Kalteng. Pihaknya juga terus beradaptasi dengan perkembangan zaman, satu di antaranya kontemporer.
“Jadi meskipun yang menjadi fokus utama SSB Tut Wuri Handayani adalah tari tradisional Kalimantan Tengah, namun di beberapa kesempatan, juga mempelajari tarian budaya lain dari Indonesia seperti Tari Jawa, Sumatera, Bali dan masih banyak lagi,” pungkasnya. ldw