Sekolah Terendam, Siswa Barsel Belajar di Rumah

TERENDAM-Tampak kondisi SD Negeri di Desa Lembeng, Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barsel yang terendam banjir. TABENGAN/LISMUDI

BUNTOK/TABENGAN.CO.ID-Meski intensitas curah hujan saat ini sudah berkurang, namun wilayah Kabupaten Barito Selatan (Barsel) masih dilanda bencana banjir kiriman dari Sungai Barito bagian hulu. Hingga Jumat (26/1), banyak gedung sekolah yang terendam air.

Bencana banjir di Barsel ini berlangsung dari minggu pertama Januari 2024 sampai sekarang. Bahkan diperkirakan di wilayah Kecamatan Dusun Hilir dan Jenamas, banjir akan berlangsung agak lama, mungkin berbulan-bulan dan ini memang biasa bagi warga setempat.

Menurut Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Barsel Syahdani, bencana banjir melumpuhkan proses belajar mengajar di sekolah, karena banyak gedung sekolah terendam dan itu terjadi hampir di seluruh gedung sekolah, khususnya yang berada di bantaran Sungai Barito.

“Karena gedung sekolah direndam banjir, maka secara otomatis proses belajar dan mengajar terhambat, bahkan terhenti. Gurunya tidak bisa mengajar atau tatap muridnya,” kata Syahdani.

Menyikapi permasalahan tersebut, Disdik Barsel sudah mengeluarkan Surat Edaran (SE) agar proses belajar mengajar tetap dilakukan di rumah dan kebijakan itu diberlakukan baik untuk murid TK/PAUD, SD, SMP dan SLTA.

Pemkab Barsel melalui Disdik telah mengantisipasi kepada sekolah yang terdampak banjir yakni sesuai dengan SE yang sudah dikirimkan, agar guru melakukan proses belajar mengajar di rumah atau secara daring/online.

Akan tetapi, lanjutnya, dengan catatan harus diawasi tenaga pendidik dan setiap proses belajarnya harus dilaporkan kepada pengawas pendidikan serta kepada bidang yang menangani hal tersebut.

“Sekolah tetap berjalan walaupun mereka tidak bisa hadir secara langsung di tempat atau di sekolah, tetapi pelaksanaan operasional sekolah dan pembelajarannya tetap berlangsung secara daring,” tuturnya.

Ia mengatakan, belajar di rumah tersebut berlaku sampai debit air memungkinkan hingga proses belajar mengajar bisa dilaksanakan seperti biasanya, supaya para murid dan kurikulum tidak ketinggalan.

Syahdani juga berpesan kepada seluruh tenaga pendidik di semua jenjang pendidikan agar bisa mengutamakan keselamatan diri dan para siswanya dalam melakukan proses belajar mengajar dalam kondisi banjir sekarang.

“Walaupun kondisi daerah kita sedang kena musibah banjir, kita dapat memastikan proses belajar mengajar tetap berjalan walaupun di rumah. Ketika kondisi sudah memungkinkan untuk bisa melaksanakan proses belajar secara tatap muka, maka belajar di rumah akan dihentikan,” pungkasnya. c-lis