*drh Anik: Diduga Terserang CSF/ASF
KUALA KAPUAS/TABENGAN.CO.ID – Setelah kurang lebih 13 ekor hewan ternak babi dan puluhan ekor ternak ayam milik warga Desa Tumbang Manyarung mati mendadak, kali ini giliran hewan ternak warga Desa Tumbang Tihis juga mengalami hal yang sama. Mati tanpa diketahui penyebabnya.
Kepala Desa Tumbang Tihis, Kecamatan Mandau Talawang, Kabupaten Kapuas Ade M saat dihubungi Tabengan, Sabtu (3/2), melalui telepon selulernya menerangkan, akibat kejadian ini setidaknya ada 8 ekor hewan ternak babi warganya mati mendadak.
“Benar pak, hanya berselang 2 hari saja ternak babi warga kami mati mendadak di dalam kandang. Kejadian ini sudah saya laporkan ke petugas PPL Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas,” kata Ade.
Masih menurut Ade, gejala awal yang dilihat babi-babi tersebut sebelum mati, sehari sebelumnya mengalami seperti batuk-batuk, serta tidak mau makan dan setelah mati pada tubuhnya terlihat tanda bercak-bercak merah, sedangkan mulut berbusa.
Untuk itu, ia sangat berharap kepada dinas terkait dapat segera mengecek matinya hewan ternak babi masyarakat tersebut, agar babi yang masih hidup dan dipelihara oleh warga tidak tertular dan dapat diselamatkan.
Terpisah, Kasi Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian Kapuas, drh Anik K mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan terkait matinya hewan ternak warga tersebut. Melihat dari gejala dan tanda pada tubuh yang muncul, diduga keras hewan ternak warga tersebut terserang penyakit CSF (Classical Swine Fever) atau ASF (African Swine Fever).
“Kita sudah terima laporan atas kejadian ini, dan saya sudah perintahkan PPL untuk mengambil sampelnya. Melihat tanda dan gejala sebelum hewan ternak yang mati tersebut, dugaan kita semua akibat terserang penyakit CSF atau ASF,” jelas Anik. c-yul