Teras: Kondisi Lingkungan Kalteng Tidak Baik-baik Saja

CENDERAMATA-Anggota DPD RI Dapil Kalteng Agustin Teras Narang menerima cenderamata dari Ketua Umum PGI Pendeta Gomar Gultom, pada kegiatan Peluncuran dan Diskusi Video Edukasi Peran Gereja dalam Menghadapi Perubahan Iklim, di Jakarta, Rabu (21/2). ISTIMEWA

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Bapak Pembangunan Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustin Teras Narang terus membagikan pengetahuan dan pesannya kepada seluruh masyarakat luas di Kalteng. Hal penting yang terus dibagikan terkait dengan masalah lingkungan di Kalteng, yang dinilai tidak dalam kondisi baik-baik saja.

Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024 Bidang Kesaksian dan Keutuhan Ciptaan Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) menggelar Peluncuran dan Diskusi Video Edukasi Peran Gereja dalam Menghadapi Perubahan Iklim, Rabu (21/2), secara virtual.

Menurut Senator Kalteng Agustin Teras Narang, pertumbuhan warga negara Indonesia sekarang sangat luar biasa, sampai pada tahun 2030, dan meledak pada 2045, dimana penduduk kita akan mencapai 400 juta jiwa. Ini membutuhkan banyak hal untuk bisa dihidupi, termasuk lewat optimalisasi penggunaan lahan, yang tentu akan berdampak pada lingkungan. Ini belum bicara soal pola konsumsi yang juga berimbas pada tingginya produksi sampah yang berdampak pada lingkungan.

Kedua, lanjut Anggota DPD RI Dapil Kalteng ini, negara kita tengah gencar-gencarnya mengundang investasi besar, yang juga akan berdampak terhadap kebutuhan lahan. Ketiga, adanya pandemi yang membuat banyak masyarakat mengalami kondisi kesulitan dengan lapangan kerja yang terbatas, sehingga menimbulkan problem sosial.

“Dari 3 situasi ini, saya melihat kondisi lingkungan hidup atau ekologis kita yang tidak dalam kondisi yang baik-baik saja. Tidak hanya dari soal penggunaan lahan yang berujung pada deforestasi, namun juga dampak aktivitas kita pada peningkatan produksi sampah. Artinya, sungguh kita membutuhkan penanganan yang luar biasa untuk mengatasinya,” pesan Teras Narang di hadapan peserta diskusi, Rabu (21/2).

Teras Narang meminta, semua mesti terlibat dalam upaya memperbaiki kondisi ekologis. Perbaikan yang ini semua mesti dimulai dari diri kita sendiri. Lalu menjadi gerakan Terstruktur, Sistematis, dan Masif (TSM). Gerakan yang mendorong kita untuk mendukung perbaikan lingkungan.

“Inilah peran kita bersama sebagai bangsa, termasuk bagi umat Kristen sebagai bagian dari gereja. Saya harapkan bagi kita ada satu komitmen dan kebersamaan dalam penyadartahuan pada jemaat bahwa masalah ekologis ini adalah tantangan kita bersama. Bukan hanya untuk era kita saat ini, tapi juga masa yang akan datang,” tambah Teras Narang.

Tokoh Kalteng ini mengharapkan, kita semua mesti menjadi pelaku perubahan, bukan sekadar agen perubahan. Kita mesti bergerak bersama dari diri kita sendiri. Setidaknya dengan memulai kepedulian pada pengelolaan sampah di tempat dan lingkungan kita masing-masing. Mengurangi penggunaan botol minum, atau kantong belanja berulang menggunakan plastik. Dari gerakan pribadi yang mungkin hanya titik kecil ini, kalau bersatu jadi gerakan akan menjadi titik besar yang berpengaruh pula.

“Apresiasi atas peran gereja dalam produksi video edukasi yang membantu jemaat untuk semakin peduli pada isu ekologi demi keutuhan ciptaan. Selamat memperingati Hari Sampah Nasional 2024 dengan kesadaran untuk menjadi pengendali sampah dari lingkungan kita sendiri,” ungkap Teras Narang.

Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau tidak sekarang, kapan lagi? ded