BUDAYA  

Gedung KONI Kalteng Harus Dipelihara

Pamong Budaya Ahli Pertama Bidang Kesejarahan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIII Yusri Darmadi

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang akan dibangun di sekitar Bundaran Besar Kota Palangka Raya, juga dinanti oleh masyarakat. RTH ini rencananya dibuka di kawasan Gedung KONI Provinsi Kalteng yang lama, Jalan Tjilik Riwut Palangka Raya.

Terkait itu, Wakil Gubernur Kalimantan Tengah menyebut saat ini Kantor KONI Provinsi menempati bekas Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB). Tentunya ini memicu berbagai pendapat, tak terkecuali dari Balai Pelestarian Kebudayaan  Wilayah XIII.

Pamong Budaya Ahli Pertama Bidang Kesejarahan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIII Yusri Darmadi mengatakan, pihaknya menekankan pentingnya nilai dari gedung KONI, sehingga bangunan gedung KONI tersebut harus dibuat lebih baik. Artinya ada renovasi tanpa mengubah bentuk bangunan asli, dan harus dipelihara bukan malah dibongkar.

“Jadi memang gedung KONI memiliki nilai yang bersejarah, di situ ditetapkannya pertama kali bersidang DPRD untuk penetapan Provinsi Kalimantan Tengah. Jika gedung tersebut dihilangkan, maka hilang pula nilainya,” ucapnya kepada Tabengan, Senin (4/2).

Ia mengungkapkan, gedung KONI tersebut memang akan ditetapkan sebagai cagar budaya, walaupun statusnya sekarang memang masih objek diduga cagar budaya dan akan segera ditetapkan menjadi cagar budaya. Diharapkan pemerintah daerah bisa mempertimbangkan lagi terkait rencana RTH menghilangkan gedung KONI.

“Kemarin saya juga melihat apa yang mau diubah, dan Bundaran Besar sendiri pada saat merenovasi Bundaran Besar itu katanya untuk tidak merusak nilai. Masih ada terkait pernyataan awal dari pemerintah daerah tidak akan mengubah nilai sejarah dan budaya, seharusnya itu konsisten sampai akhir,” sambungnya.

Yusri menambahkan, dari pernyataan pemerintah daerah yang tidak akan mengubah nilai, tetapi ternyata  tiba-tiba adanya rencana perombakan gedung KONI tersebut yang jelas-jelas ada nilai budayanya.

“Jadi diharapkan gedung KONI itu tidak dirombak dulu, dan harus ada diskusi. Kemarin juga saya ke Jambi bertemu Ahli Cagar Budaya Nasional, beliau juga sempat berdiskusi terkait perombakan itu, dan tinggal menunggu waktu saja,” pungkasnya. ldw