PANGKALAN BUN/TABENGAN.CO.ID – Kemunculan Marina Elizabeth Mudie Sitorus (14), membuat geger warga Rt 20 Kelurahan Mendawai Kecamatan Arut Selatan. Pasalnya, selama ini warga setempat hanya mengetahui kalau penghuni barakan di RT tersebut hanya tinggal dengan seorang anak perempuan.
Ternyata, Jumat (9/3) warga di kejutan oleh kemunculan seorang perempuan yang kurus kering dengan rambut pendek menggunakan pempers, anak perempuan berusia 14 tahun itu, diduga mengalami asupan gizi, sehingga membuat anak tersebut kesulitan melakukan aktifitas layaknya anak normal, bahkan untuk berjalan pun ia tertatih-tatih.
Terungkapnya kondisi anak tersebut, bermula ketika anak tersebut keluar dari dalam sebuah kamar barakan yang pintunya terbuka. Warga yang melihat kaget dan gempar. Warga selama ini tidak mengetahui bahwa diwilayah merek ada seorang anak yang dalam kondisi mengkhawatirkan.
Melihat kondisi anak itu, warga kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke Lurah Mendawai dan diteruskan kepada Puskesmas Mendawai dan Camat Arut Selatan.
Dan setelah mendapati laporan tersebut Camat Arsel Indra Wardhana yang kemudian langsung mendatangi kediaman anak tersebut bersama Puskesmas TNI, Polri, dan dievakuasi ke RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.
“Begitu kami mendapatkan laporan itu, kami pun segera mendatangi kediaman anak tersebut, dan memang kondisinya mengkhawatirkan,dimana berat tubuh anak tersebut hanya 13 kilogram, sangat tidak sebanding dengan usianya,dan yang lebih memprihatinkan lagi di dalam kamar barakan kotor dan dipenuhi dengan sampah-sampah,” kata Camat Arut Selatan Indra Wardhana.
Indra Wardhana juga menyampaikan bahwa semua biaya perawatan dan pengobatan Marina Elizabeth Mudie Sitorus (14), bocah berkebutuhan khusus penderita kurang gizi di Pangkalan Bun ditanggung pemerintah daerah.
“Sesuai arahan bapak Pj Bupati, semua biaya perawatan, pengobatan sampai trauma healing Marina akan ditanggung pemerintah daerah, dan saat ini Marina sudah dibawa ke Rumah Sakit Sultan Imanuddin (RSSI) untuk menjalani proses pengobatan dan perawatan oleh tim medis,” ujarnya.
Dijelaskan juga, bahwa kondisi ekonomi ibu dari anak itu serba kekurangan, sementara ayah dari anak itu telah meninggal dunia,dan ibunya untuk memenuhi kebutuhan sehari harinya hanya sebagai penjaga warung, kerja dari siang sampai malam.
Sementara itu Direktur Rumah Sakit Sultan Imanudin Pangkalan Bun dr. Fachruddin menjelaskan, Tim medis Rumah Sakit Sultan Imanuddin Pangkalan Bun terus melakukan pemantauan kesehatan Marina Elizabeth Mudie Sitorus (14), bocah yang mengalami keterbelakangan mental dan kurang gizi dari Kelurahan Mendawai.
“Marina saat ini di rawat diruangan perawatan anak, dan kondisinya memang mengalami kekurangan gizi,sehingga butuh penanganan khusus oleh tim, spesialis anak dan ahli gizi,” kata dr Fachruddin.
Dimana menurutnya, pihak rumah sakit telah melakukan pemeriksaan laboratorium, radiologi, pemberian obat-obatan, vitamin, susu dan cairan infus untuk memulihkan kesehatan Marina.
Lurah Mendawai Rahadian Syahmi mengutarakan bahwa sang anak beserta ibu dan adiknya tinggal di barakan kayu Rt 20 Gang Seroja Kelurahan Mendawai selama 10 bulan terakhir.
“KTP dari ibunya itu tercatat di Tora Pinang Merah Desa Pasir Panjang dan sudah 10 bulan tinggal di Seroja, memang berdasarkan keterangan dari tetangga kalau ibu dari Marina ini agak tutup, dan pindah ke barakan itu pun tidak ada lapor ke RT, sehingga tidak ada yang mengetahui,” ujar Rahadian Syahmi (yulia)