PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID-Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Agustin Teras Narang menjadi pemateri pada Seminar Pimpinan Gereja dan Hamba-Hamba Tuhan di perayaan Paskah Nasional 2024 yang diselenggarakan di Gedung Tambun Bungai, Palangka Raya, Jumat (26/4).
Dalam kegiatan tersebut, Teras Narang menyampaikan partisipasi umat Kristen dalam upaya membangkitkan keberadaban dan kemajuan Indonesia. Sebagai bagian penting dalam perjalanan bangsa Indonesia, umat Kristen telah memainkan peran yang penting dalam sejarah kelahiran dan pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Lewat berbagai peran dan bidang karya, umat Kristen hadir mewarnai keadaban serta kemajuan bangsa. Banyak pula yang turut mengorbankan nyawanya untuk kemerdekaan dan kejayaan bangsa,” kata Teras Narang.
Dalam TAP MPR, sambung Teras, yang dirumuskan 23 tahun lalu, terdapat dua jenis tantangan yang dihadapi sebagai bangsa, yaitu internal dan eksternal. Tantangan internal itu mencakup masih lemahnya penghayatan dan pengamalan agama, kurangnya penghargaan atas kebinekaan dan kemajemukan, kurangnya keteladanan dalam sikap dan perilaku sebagian pemimpin dan tokoh bangsa, hingga tidak berjalannya penegakan hukum secara optimal.
Sementara itu, tantangan eksternal juga muncul dari pengaruh globalisasi kehidupan dan persaingan antarbangsa yang semakin tajam. Keadaan semakin diperumit oleh hadirnya wabah Covid-19 yang dirasakan hingga kini, serta berbagai perang dan ketegangan regional yang terjadi di Asia Tenggara.
“Karena itu, perlunya kesadaran bersama dan kolaborasi guna menciptakan peluang-peluang bersama dalam mengatasi semua tantangan tersebut. Sekaligus sebagai perwujudan semangat garam dan terang yang dimiliki umat Kristen. Banyak peluang seperti profesionalisme dan layanan di bidang pendidikan, kesehatan, hingga gerakan Credit Union dan pengembangan sosial umat Kristen yang bisa diambil,” ujarnya.
Melalui kesadaran gerak bersama dan persatuan, Teras berharap umat Kristen bisa lebih menghadirkan garam dan terang di tengah bangsa Indonesia.
“Dengan semangat Paskah, mari bangkitkan semangat perutusan bersama untuk Indonesia yang lebih berkeadaban dan berkemajuan,” ucapnya.
Dalam upayanya membangkitkan semangat perutusan bersama ini, Teras Narang mengutip jargon yang sering disampaikannya “Amun dia wayah tuh, pea hindai? Amun dia itah, eweh hindai?” (Kalau tidak sekarang, kapan lagi? Kalau tidak kita, siapa lagi?). jef