PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID-Petir dan hujan deras mendera lapangan Sanaman Mantikei Palangka Raya. Ribuan jemaat Kristiani tetap tidak beranjak, bahkan tetap semangat bernyanyi memuji Tuhan Yesus dalam perayaan Paskah Nasional 2024, Jumat (26/3) malam. Khotbah yang luar biasa disampaikan Ketua PGI Pusat Gomar Gultom. Menteri Agama K. H. Yaqut Cholil Qoumas juga berkesempatan menyampaikan sambutan walau via rekaman. Dan puncak dari ibadah dan perayaan paskah nasional 2024 di Palangka Raya ini, ialah pendelegasaian pelaksanaan Paskah Nasional 2025. Ketua Panitia Pdt Dr Maruba Rajagukguk MTh dan jajaran berhasil menggelar paskah ini di Palangka Raya.
Karnaval Paskah Sangat Meriah
Sementara itu. Sebanyak 3.500 peserta meramaikan Karnaval Paskah 2024 dengan berjalan kaki dari Stadion Sanaman Mantikei, Jumat (26/4). Iring-iringan peserta karnaval bergerak mengelilingi sejumlah ruas jalan dalam Kota Palangka Raya.
Dari pantauan, ribuan umat Nasrani turut memeriahkan pawai terdiri dari orang dewasa, pelajar, dan anak-anak. Mereka memakai beragam kostum. Ada yang memakai baju karnaval, pakaian adat Dayak Kalteng, ada juga yang menggunakan pakaian Yesus dan lainnya.
Berbagai macam pernak-pernik menghiasi mobil yang mereka yang bawa. Selain itu, mereka juga menampilkan unjuk bakat dan yel-yel.
Tampak masyarakat Kota Palangka Raya pun ikuti antusias menyaksikan karnaval tersebut. Ada yang berada di atas tribun dan ada juga yang di lapangan Stadion Mantikei untuk mengabadikan momen karnaval level nasional ini.
Ketua Panitia Paskah Nasional 2024 Pdt Maruba Rajaguguk mengatakan, ada 3.500 perserta dari 50 organisasi yang mendaftar.
“Karnaval ini diikuti oleh berbagai gereja yang ada di Kalimantan Tengah, baik itu anak-anak sekolah, pelajar, mahasiswa, dan juga dari warga-warga gereja yang ada di Kalteng. Ada sekitar 50 peserta kontingen dan diperkirakan itu 3.500-an orang yang ikut dalam karnaval tersebut,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, kegiatan tersebut adalah bagian dari rangkaian perayaan Paskah Nasional 2024 di Palangka Raya yang dilaksanakan 25-26 April ini.
“Kemarin sudah ada kita ada acara seminar dari siang sampai sore, kemudian dari pagi sampai siang tadi dan dilanjutkan siang ini sampai sore ini, yaitu acara karnaval. Harapan kita dengan adanya Karnaval Paskah ini ada semangat gairah dari khususnya umat Kristiani yang ada di Indonesia, di Kalimantan Tengah, untuk membangun kebersamaan melalui momen Paskah,” katanya.
Maruba menyampaikan, kematian dan kebangkitan Kristus umat Nasrani bisa bangkit dan boleh percaya optimis bahwasanya Tuhan pasti menyertai memberikan kedamaian ketenangan bagi bangsa di Kalteng, sehingga apa pun yang akan dikerjakan ke depan benar-benar bisa mendatangkan berkah buat Indonesia, buat Kalteng.
“Kegiatan Paskah Nasional ini merupakan program dari Fukri, yakni Forum Umat Kristiani Indonesia yang beranggotakan 8 aras gereja nasional. Jadi mereka itu bersama-sama sepakat untuk bergandengan tangan mengadakan satu pelayanan level nasional termasuk Paskah. Jadi setiap tahun itu bergantian, ada 8 Aras, ada PGI, PGPI, PGLII, ada KWI, ada Baptis, ada Bala Keselamatan, ada Advent, ada gereja Ortodok Indonesia. Jadi itu ada delapan,” sebutnya.
“Mereka ini sepakat secara nasional setiap tahun Paskah itu bergantian house-nya. Di Palangka Raya ini adalah pelaksanaan yang ketiga housenya adalah Persekutuan Gereja-Gereja Lembaga Injil Indonesia atau (PGLII) dan saya kebetulan adalah ketua PGLII Kalimantan Tengah. Jadi 2022 lalu itu ada di Sanggar Talaud housenya adalah PGII 2023 lalu di Manokwari housenya adalah PGPI,” sambungnya.
Ia mengungkapkan, selain karnaval juga ada ibadah akbar di lapangan Sanaman Mantikei pada malam harinya. Nanti ada serah terima salib estafet yang akan disepakati daerah mana lagi dari 8 aras itu yang akan menjadi host tahun depan dan dilaksanakan di kota mana.
“Harapan kita anak-anak muda milenial itu bisa banyak terlibat. Karena bagaimanapun anak-anak muda remaja ini generasi gereja ke depan yang akan melanjutkan estafet pelayanan gereja, baik di Indonesia maupun di seluruh kabupaten kota atau di Kalimantan Tengah. Generasi muda gereja yang akan kelak nanti menggantikan para pemimpin orang-orang tua yang akan melanjutkan pelayanan gereja-gereja kita di Indonesia,” pungkasnya. ldw