Rombongan Dewan HSU Kunker ke DPRD Kapuas

CARI TAHU - Kunker Anggota Dewan dan Sekwan HSU ke DPRD Kapuas diterima Sekwan Kapuas di ruang Gabungan Dewan Kapuas, Selasa (6/2). TABENGAN/M KHAIR

KUALA KAPUAS/TABENGAN.CO.ID – Rombongan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Hulu Sungai Utara  (HSU) bersama Setwan DPRD Kabupaten HSU melaksanakan kunjungan kerja ke DPRD Kabupaten Kapuas. Kunjungan diterima diruang rapat gabungan dewan oleh Sekertaris DPRD Kapuas Fery Nuah, Selasa (6/2).

“Kami, Setwan atas nama seluruh unsur pimpinan  dan anggota DPRD Kapuas  menyampaikan terima kasih atas kunjungan kerja ke DPRD Kapuas,” ucap Fery.

Ia sekaligus menyampaikan permohonan maaf para anggota DPRD Kapuas saat itu sedang melaksanakan tugas luar, sehingga tidak bisa berhadir.

“Apa yang menjadi isu penting akan disampaikan kepada unsur pimpinan atau Fraksi dan Komisi,” kata Fery.

Kunjungan kerja tersebut adalah untuk mengkaji isu strategis antara dewan dan pemerintah daerah, sepertihalnya berkaitan dengan penurunan angka stunting.

“Kami jelaskan Kabupaten Kapuas angka stunting alhamdulillah menurun bahkan target tercapai, melalui dukungan dewan terhadap anggaran,” tambahnya.

Semantara itu Ketua rombongan Wakil Ketua I DPRD HSU Mawardi juga menyampaikan terimakasih atas sambutan Sekwan Kapuas.

“Kami diterima dengan penuh kebersamaan, penuh keakraban sebagai mana jalinan hubungan dewan dan sekwan,” ucapnya.

Hal-hal berkenaan dengan isu strategis tentunya menjadi bagian dewan untuk melakukan  penggalian lebih dalam karena menjadi penting, bagai mana mengatasi masalah jika muncul pada kegiatan yang masih terealisasi di SKPD .

Ditambahkan Junaidi yang merupakan Ketua Fraksi Partai PKB DPRD HSU, menjadi isu penting juga berkenaan dengan stunting, karena merupakan program nasional yang memang harus diturunkan. Dia menyebut, Kapuas sendiri sudah mencapai target, meski tidak menyebut angka.

Junaidi mengakui, HSU masih belum tercapai target penurunan angka stunting dari  19,3 persen tahun 2023 baru bisa menurunkan di angka 22 persen.

“Kendalanya antara lain terjadi Covid-19 kemaren,” ungkap Junaidi.

Hal tersebut menjadi salah satu bahan kaji banding ke DPRD Kapuas, lantaran berdasarkan informasi yang didapat, Kapuas cukup tinggi dalam menurunkan angka stunting, termasuk karena dukungan dewan berkaitan dengan anggaran  dan lintas sektor.

Selain stunting Dewan HSU juga mengkaji penurunan angka kemiskinan ekstrem, juga menjadi isu strategis nasional.

“Seperti disampaikan Sekwan, penurunan angka kemiskinan ekstrem cukup baik. Kami juga akan menggali bagaimana agar HSU bisa tercapai penurunan angka stunting dan kemiskinan ekstrem dengan meniru salah satunya Kapuas,” tutup Junaidi. c-hr