Track SG 1973 Panas dan Menantang

TABENGAN/YULIANUS UJI COBA- Peserta UCI MTB asal Selandia Baru, Loklen Brown usai menjajal track SG 1973 Sirkuit, Jumat (17/5).
TABENGAN/
CEK SIRKUIT-Ketua Harian ISSI Kalteng Rahmat Nasution Hamka dan Direktur Ditpamobvit Polda Kalteng Kombes Pol Elijas Endrajana bersama panitia saat melaksanakan risk assessment di Sirkuit SG 1973 MTB City

 

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID-Peserta kejuaraan dunia balap sepeda gunung UCI Mountain Bike (MTB) Eliminator World Cup 2024 terus berdatangan ke Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Atlet yang sudah tiba di antaranya asal Selandia Baru Loklen Brown.

Lochie sapaan akrabnya, bahkan sudah mulai latihan dengan bersepeda berkeliling Kota Palangka Raya sehari usai sampai di Palangka Raya, Rabu (15/5). Lochi juga sudah mencoba track SG 1973 Sirkuit pada Jumat (17/5).

Lochie mengatakan, track SG 1973 Sirkuit cukup menantang karena memiliki banyak bebatuan dan memiliki banyak belokan yang berbeda-beda.

“Track ini cukup menantang sehingga memang membutuhkan fokus dan hari ini saya latihan untuk memahami track dan ini menjadi tantangan tersendiri bagia saya,” kata Lochie kepada Tabengan usai mencoba track SG 1973 Sirkuit, Jumat (17/5).

Salah satu tantangan lainnya, kata atlet yang baru pertama kali datang di Palangka Raya itu, yakni cuaca yang panas, sehingga ini lebih menantang bagi dirinya.

“Cuaca di sini sangat panas, jadi saya harus terbiasa untuk menyesuaikan karena memang nantinya akan lebih panas lagi jadi perlu untuk beradaptasi,” tuturnya.

Ia juga mengatakan, targetnya dalam lomba UCI MTB di Palangka Raya tidak muluk-muluk, yang terpenting masuk dalam live stream dan tembus time trial UCI MTB Eliminator World Cup 2024.

“Selain masuk live stream, yang terpenting juga keluarga saya yang di Selandia Baru dapat menyaksikan saya yang sedang bertanding di Palangka Raya,” pungkas Lochie.

 

Atlet Indonesia

Sementara, salah satu atlet tuan rumah Indonesia asal Sumatera Selatan juga tiba telah di Palangka Raya sejak Kamis (16/5). Pesepeda asal Sumsel tersebut juga mulai latihan dengan bersepeda berkeliling Kota Palangka Raya dan mencoba track SG 1973 Sirkuit, Jumat (17/5).

“Persiapannya sudah cukup kumayan matang, namun harus terus banyak belajar lagi untuk latihan di tracknya persiapan balapan nanti, karena kami sampai kemarin hari ini langsung latihan tracknya,” kata Ade Agung, peserta UCI MTB asal Sumsel, Indonesia.

Adapun atlet yang dikirim dari Sumsel sebut Ade, ada berjumlah 4 orang atlet yang akan mewakili Sumsel dan juga sekaligus mewakili Indonesia. “Kami diutus ada empat orang, tiga orang laki-laki dan satu orang perempuan untuk bertanding di UCI MTB Eliminator World Cup 2024 di Palangka Raya,” imbuhnya.

Pihaknya juga berharap dapat memberikan yang terbaik dalam lomba kali ini, namun yang utama adalah mencari pengalaman berlomba di kejuaran dunia balap sepeda.

“Syukur-syukur kalau kita juara dan kita bisa pertahankan, kalau untuk target khusus juga kami belum ada karena memang fokus cari pengalaman. Karena memang ini bukan basic kami di EXE, kami coba-coba dulu dan cari pengalaman yang penting dan belajar terus agar ke depan nanti bisa juara di EXE nya,” jelasnya.

Ade juga berharap dengan adanya lomba Balap Sepeda Dunia UCI MTB ini dapat memotivasi anak-anak sepeda dan bisa terus mengembangkan atlet pesepeda, sehingga dapat terus berkembang di nasional dan internasional. Menurut Ade, SG 1973 Sirkuit memiliki track yang teknikal sehingga butuh fokus yang lebih. rmp